Laman

Senin, 31 Desember 2012

Lamunan dari Balik Kaca Jendela

Ijinkan saya memberi prolog dengan sedikit berbagi imajinasi.

Dalam tatanan semesta ini saya sering membayangkan seperti ini : langit sebagai seorang ayah, dan bumi sebagai seorang ibu. Sementara hujan, adalah sekumpulan sperma langit yang berlomba masuk ke rahim bumi.

Ketika sperma-sperma langit itu berhasil masuk ke dalam rahim bumi, ketika itulah 'makhluk-makhluk' baru terlahir. Sebutlah petrichor. Atau tunas tetumbuhan. Atau sajak-sajak para pujangga. Bisa juga lahirnya kembali ingatan pada kenangan masa lalu. Pun lelaguan para seniman musik.

Yang terakhir saya sebut, barangkali itu yang menjadi alasan beberapa teman untuk membuat daftar #10LaguYangDidengarkanKalaHujan, lalu mengajak saya ikut serta. Seru juga, pikir saya. Karena memang sedari dulu saya memiliki playlist khusus untuk menjamu hujan.

Dengan basis wawasan dan kapabilitas bermusik yang masih sangat ecek-ecek serta pertimbangan yang sarat subjektifitas, perkenankan saya turut serta memamerkan mixtape yang saya beri judul Lamunan dari Balik Kaca Jendela ini.



Jumat, 21 Desember 2012

Lagi-lagi tentang Semeru

Semeru. Semeru. Semeru..
Sepertinya gunung tertinggi di Pulau Jawa ini sedang menjadi bahan pembicaraan yang renyah di mana-mana. Di facebook, di twitter, di blog, di kantor. Semuanya ngomongin Semeru.

Apalagi setelah di tanggal cantik 12-12-12 kemarin film '5cm' mulai tayang di bioskop. Makin ramai. Entah itu yang menilai positif film ini maupun yang negatif. Wajar. Di mana pun, sampai kapan pun, dalam hal apa pun, pasti ada 2 kubu seperti itu.
Selalu ada bayangan setiap kali ada cahaya. Kan gitu.

Saya sendiri malah baru nonton filmnya Minggu malam kemarin. 4 hari setelah premiere. Atau, tepat di tanggal yang sama di mana 43 tahun lalu Soe Hok Gie meninggal di Semeru, 16 Desember.

Mengenai film '5 cm' ini, jika boleh menilai, saya lebih cenderung menyukai film ini. Terlepas dari memang ada beberapa kekurangan atau kesalahan fatal dalam hasil jadi maupun proses pembuatan film ini. Alasan saya sangat subjektif sih sebenarnya, karena memang saya ga tau masalah yang beginian.

Senin, 19 November 2012

Marathon Wisata : Goa, Air Terjun, Pantai

Sudah hari Senin. Long weekend sudah berakhir. Itu artinya, sudah boleh saya sedikit memamerkan oleh-oleh selama long weekend kemarin. Ga pantas disebut memamerkan sih sebenarnya, karena memang ga ada yang spesial amat.
Kamis, touring. Jumat, ngulet di kamar seharian. Sabtu, lembur (dan numpang ngenet gratis di kantor). Minggu, resepsi lalu Ngayogjazz (meskipun batal di tengah jalan karena hujan lebat yang sangat tumben).

Baiklah, mari saya mulai.

Hari Kamis.
Saya bersama 4 orang teman —Huda, Zulham, Fauzi, dan Ichwan— awalnya kebingungan menentukan tujuan. Sempat memilih tujuan ke Rawa Pening, lalu berubah pikiran ke Kopeng dan Candi Borobudur, lalu berubah lagi ke Goa Pindul, sampai akhirnya kami memutuskan ketiga objek ini : Goa Rancang, Air Terjun Sri Gethuk, dan Pantai Pok Tunggal. Marathon wisata.

Rabu, 14 November 2012

'Wang Sinawang'

Ahad lalu, tepatnya pukul 5 sore, tampaknya menjadi hari bersejarah bagi beberapa teman seperbuangan  seperjuangan saya di STAN 08 yang ditempatkan di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Instansi tempat mereka akan bekerja itu mengumumkan penempatan definitif. Lengkap, dari Aceh hingga Papua, semua ada. Kecuali untuk kantor pusat dan kantor perwakilan di Pulau Jawa.
Ya, betul. Saya ga salah mengetik kalimat pengecualian ini. Ga ada yang ditempatkan di kantor pusat dan kantor perwakilan di Pulau Jawa. Sadis!

Teman-teman dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) malah sudah mendahului 2 hari sebelumnya, pada hari Jumat. Tapi untuk penempatan definitif instansi ini saya ga cukup tau di mana saja mereka ditempatkan karena memang sepertinya pengumumannya ga di-share ke publik.

Iri? Jelas. Kami masuk kuliah bareng. Lulus kuliah juga bareng. Tapi setelah terpisah dalam beberapa instansi, jalan kami tak lagi beriringan. BPK gini, BPKP gitu, Kementerian Keuangan lain lagi.
Dan kami yang kebetulan berada di bawah Kementerian Keuangan, seringkali berjalan di rombongan belakang. Tertinggal beberapa langkah dari BPK ataupun BPKP.
Bahkan di saat kedua instansi itu sudah mengumumkan penempatan definitif, kami mendapat kepastian resmi mengenai TMT pun belum, baru sekadar 'katanya'.
Saat yg tepat untuk menyelipkan 'pfffft' dan emoticon ':|'di tulisan ini. Pffft :|

Sabtu, 27 Oktober 2012

Eksordium

Suatu hari saya pernah membayangkan hari ini. Saya duduk bersila dengan sedikit mencondongkan badan ke depan, menghadap dinding di salah satu sudut Ruang Keterasinganku. Tangan kanan sibuk mencoret-coret dinding, sementara tangan kiri saya jadikan tumpuan pada dinding.

Sudah lama saya tak melakukan ini. Satu, dua, tiga,,, sekitar delapan bulan kalau saya tak salah hitung. Ah, lama sekali.

Rutinitas kantor yang berjajar rapi dan rapat menjadi alasan utama. Dari Senin hingga Jumat, dari jam setengah 8 pagi sampai jam 5 sore. Dan sesekali ditambah kerjaan lembur. Semua itu berhasil membuat badan dan otak saya tersungkur kelelahan, sampai-sampai untuk berjalan mengasing ke Ruang ini pun tak ma(mp)u.
Kadang saya merasa malu kepada mbah Pramoedya Ananta Toer yang masih saja bersemangat menulis meski selalu ditekan oleh penguasa kala itu, dan bahkan dalam pengasingannya di Pulau Buru. Luar biasa..

Satu lagi. Sejak beberapa bulan lalu saya punya kesenangan baru ber-Senja Gurau dan Merekam Waktu yang semakin membuat saya lupa untuk menyempatkan diri mengasing di sini.

Tapi sekarang saya kembali.
Dan, lihat! Ada yang berbeda di sini. Dinding-dinding Ruang ini telah bersih dari coretan-coretan lama. Sekitar setengah jam lalu, saya membersihkannya terlebih dahulu.
Kenapa? Karena ada beberapa coretan lama yang menurut saya akan menimbulkan sedikit masalah jika ada orang baru dan asing yang membacanya. Ini bukan sekadar ketakutan tanpa alasan. Ini benar-benar pernah terjadi sebelumnya. Dan saya tak mau terulang lagi.

Sekali lagi, mulai sekarang saya kembali mendiami Ruang Keterasinganku ini. Selamat datang bagi para tamu, baik yang memang sengaja datang kemari ataupun yang sedang diterpa kesialan sehingga tersesat di belantara maya lalu sampai di tempat ini.
Dan, aha! Selamat hari blogger nasional! :)

Kamis, 23 Februari 2012

Kejutan Palindrom

AlhamduliLlah, akhirnya tanggal 21 Desember kemarin keluar juga pengumuman penempatan yang sudah sejak lamaaa banget saya (dan pastinya teman-teman saya juga) nanti kehadirannya. Tanggalnya bagus, 21-02-2012. Istilah kerennya, Palindrom.

AlhamduliLlah lagi, apa yang selama ini saya inginkan tercapai : bisa masuk Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jadi abdi dalem DeJePeh.
pengumuman penempatan instansi
21-02-2012

email dari Kepegawaian DeJePe
22-12-2012
Namun, sering ada yang terlupa ketika bahagia terluap. Cara kita tertawa seringkali justru jadi alasan orang lain menertawakan kita.

Semoga saya termasuk dalam golongan orang yang selalu ingat —atau setidaknya masih ada yang peduli mengingatkan— untuk selalu bersyukur dengan cara yang beradab. Yup, bersyukur dengan cara yang beradab.